Murottal Surat An-Naba – Ust. Abdul Aziz
Pembacaan Surat An-Naba sesuai dengan kaidah yang benar oleh Ust. Abdul Aziz.
Pembacaan Surat An-Naba sesuai dengan kaidah yang benar oleh Ust. Abdul Aziz.
“Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak. Maka, sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.”(QS. Az-Zumar: 2)
“Semoga Allah merahmati seorang hamba yang berhenti untuk mengoreksi niatnya. Apabila ikhlas untuk Allah, dia lanjutkan. Apabila untuk selain-Nya, dia batalkan.”
mam Syafi’i rahimahullah berkata: أَرَفْعُ النَّاسِ قَدْرًا مَنْ لَا يَرَى قَدْرَهُ وَأَكْثَرُهُمْ فَضْلًا مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ “Orang yang lebih tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak memandang bahwa dirinya memiliki kedudukan, dan orang yang lebih mulia adalah orang yang tidak memandang bahwa dirinya memiliki kemuliaan.” 📚 Siyar A’lam An-Nubala 10/22
bnul Qayyim rahimahullah berkata: فَمَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُحْيِى بِهِ الْاِسْلَامَ فَهُوَ مِنَ الصِّدِّيْقِيْنَ وَدَرَجَتُهُ بَعْدَ دَرَجَةِ النُّبُوَّةِ “Barangsiapa menuntut ilmu agama untuk menghidupkan Islam, maka dia termasuk dari golongan Siddiqin, yang derajatnya dibawah derajat kenabian.” 📚 Miftah Darus Sa’adah, 1/121
“Tidaklah seorang hamba diberi oleh Allah kesabaran menghadapi gangguan, kesabaran menghadapi cobaan, dan kesabaran menghadapi beragam musibah, kecuali sungguh ia telah diberi sesuatu yang paling berharga setelah keimanan kepada Allah.”
Tidaklah seorang pun diantara kalian melainkan hanya seorang tamu dan hartanya hanyalah barang pinjaman.