Nasihat

Seseorang yang Lebih Mulia

mam Syafi’i rahimahullah berkata:  أَرَفْعُ النَّاسِ قَدْرًا مَنْ لَا يَرَى قَدْرَهُ  وَأَكْثَرُهُمْ فَضْلًا مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ “Orang yang lebih tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak memandang bahwa dirinya memiliki kedudukan, dan orang yang lebih mulia adalah orang yang tidak memandang bahwa dirinya memiliki kemuliaan.⁣” 📚 Siyar A’lam An-Nubala 10/22

Menuntut Ilmu untuk Menghidupkan Agama

bnul Qayyim rahimahullah berkata: فَمَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُحْيِى بِهِ الْاِسْلَامَ فَهُوَ مِنَ الصِّدِّيْقِيْنَ وَدَرَجَتُهُ بَعْدَ دَرَجَةِ النُّبُوَّةِ⁣ “Barangsiapa menuntut ilmu agama untuk menghidupkan Islam, maka dia termasuk dari golongan Siddiqin, yang derajatnya dibawah derajat kenabian.⁣” 📚 Miftah Darus Sa’adah, 1/121